Beranda | Artikel
Al Firqotun Najiyah الفرقة الناجية (Golongan Yang Selamat)
Kamis, 8 November 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Al Firqotun Najiyah الفرقة الناجية (Golongan Yang Selamat) merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abdullah Taslim, M.A. dalam pembahasan kajian kitab “كن سلفيا على الجادة (Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah)” karya Syaikh Abdussalam bin Salim As-Suhaimi hafidzahullah. Kitab ini membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan manhaj dan salaf. Kajian ini disampaikan pada 13 Dzul Hijjah 1439 H / 25 Agustus 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Pengertian Ahlul Hadits

Ceramah Agama Islam Tentang Al Firqotun Najiyah الفرقة الناجية (Golongan Yang Selamat) – Kitab Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah

Dari nama-nama yang lalu kita sudah jelas melihat bahwa ahlussunnah memiliki keistimewaan selalu berpegang teguh dengan sunnah, pemahaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ta’ala anhum ajma’in dalam semua keadaan. Selalu mendahulukan dalil diatas pertimbangan hawa nafsu. Bahkan kalaupun ada kenyataan yang terjadi, mereka tidak akan menjadikan kenyataan itu sebagai hukum. Mereka selalu merujuk kepada dalil. Mereka meyakini yang terbaik dalam semua keadaan dan disetiap waktu adalah mempraktekkan petunjuk Allah subhanahu wa ta’ala dan petunjuk RasulNya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Penamaan Al Firqotun Najiyah الفرقة الناجية (Golongan Yang Selamat)

Al Firqotun Najiyah (golongan yang selamat). Selamat dunia akhirat. Di dunia mereka selamat dari fitnah, di akhirat mereka selamat dari ancaman neraka. Ini yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan RasulNya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengecualikan mereka ketika beliau menyebutkan perpecahan umat dalam hadits yang sudah sama-sama kita kenal. Beliau bersabda bahwa semua golongan-golongan yang berpecah itu diancam masuk neraka, kecuali satu. Inilah yang disebut golongan yang selamat dari ancaman adzab neraka. Yakni mereka yang berpegang teguh dengan petunjuk oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Jadi, mempelajari manhaj atau metode pemahaman dan pengamalan ahlussunnah, inilah yang menyelamatkan. Diakhir zaman, mau tidak mau atau suka tidak suka perpecahan terjadi. Bid’ah dan hawa nafsu menyebar, banyak orang-orang yang melakukan penyimpangan atas nama Islam. Berdasarkan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya:

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا،

Sesungguhnya orang yang hidup nanti (setelahku) akan melihat perpecahan yang banyak,

Ini adalah pernyataan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka solusi untuk selamat adalah berpegang teguh dengan manhaj golongan yang selamat.

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ،

maka hendaknya kalian senantiasa berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafa Ar-Rasyidin yang diberi petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham dan jauhilah oleh kalian perkara yang diada-adakan.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Ar-Rasyidin, artinya mereka memiliki petunjuk dalam mengamalkan agama. Al-Mahdiyyin artinya mereka memiliki petunjuk dalam memahami agama. Dengan mempelajari pemahaman mereka, manusia dengan izin Allah akan selamat dari syubhat dan syahwat, ilmunya benar, pemahamannya lurus, pengamalan dan prakteknya benar sesuai dengan keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala. Inilah yang dinamakan ilmu yang bermanfaat dan mewariskan amal shalih. Inilah sebab untuk menyelamatkan diri manusia. Belajar dengan pemahaman ahlussunnah wal jama’ah.

Jadi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengecualikan mereka artinya golongan ini tidak masuk ke neraka selama mereka berpegang teguh ke pemahaman ini. Syaikh Hafizh al-Hakami dalam kitab Ma’arijul Qabul berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang jujur, yang benar dan dibenarkan telah menyampaikan kepada kita didalam hadits yang shahih bahwa golongan yang selamat adalah mereka yang mengikuti petunjuk seperti yang diamalkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan diamalkan oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in.

Inilah yang menjadi syiar dakwah ahlussunnah wal jama’ah. Selalu merujuk kepada pemahaman para sahabat dalam memahami dan mengamalkan agama. Selalu menukil keterangan para sahabat dan para ulama salaf radhiyallahu ta’ala ‘anhum ajma’in dalam menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur’an, makna hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena pendapat merekalah yang dijamin kebenarannya. Merekalah yang dijamin selamat dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, diakhir zaman ini pembahasan dan kajian tentang manhaj ahlussunnah wal jama’ah sangat penting. Bagaimana kita akan memahami aqidah dengan benar kalau metode pemahamannya salah? Sudah kita ketahui bahwa manhaj berarti jalan yang ditempuh, jalur yang kita lalui dalam memahami agama. Dalam pengertian ini, manhaj lebih luas dari pengertian aqidah. Karena pemahaman agama atau jalur yang kita tempuh untuk memahami agama untuk benar, kita mengikuti manhaj ahlussunnah wal jama’ah dalam beraqidah, dalam berakhlak, dalam bermuamalah terhadap sesama kaum muslimin, termasuk dalam mendakwahi orang yang berbuat salah, dalam amar ma’ruf nahi munkar, termasuk dalam menasihati pemerintah, inilah manhaj.

Perlu kita bahas dan kita yakini kebenaran manhaj ahlussunnah ini agar sewaktu kita mempraktikkannya tidak mengambil satu dan meninggalkan yang lain. Jika hanya mengambil satu dan meninggalkan yang lain berarti menyimpang dari jalan golongan yang selamat.

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Al Firqotun Najiyah الفرقة الناجية (Golongan Yang Selamat) – Kitab Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45104-al-firqotun-najiyah-golongan-yang-selamat/